suara karya online
Monday, 10 October 2011
C.Gonzales Dkk Siap Lawan Qatar
JAKARTA (Suara Karya): Indonesia harus tampil habis-habisan untuk menaklukkan Qatar pada Grup E kualifikasi Piala Dunia 2014, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (11/10) besok. Sebab, kekalahan akan membuat Indonesia makin sulit lolos ke babak selanjutnya.
"Kami harus bermain mati-matian. Memang bukan terakhir dan masih ada pertandingan melawan Iran, tapi kami harus menang. Kami siap bermain mati-matian," kata bomber andalan Indonesia, Christian Gonzales. Indonesia gagal memetik angka pada dua laga sebelumnya menghadapi Iran dan Bahrain. Tapi, penyerang keturunan Uruguay ini lebih optimistis menghadapi Qatar setelah menahan imbang Arab Saudi tanpa gol di Kuala Lumpur pada Jumat (7/10) lalu. Gonzales mengatakan, timnya berkonsentrasi pada sisi disiplin ketika menghadapi Arab Saudi. Selanjutnya, tim harus fokus untuk memperbaiki penyelesaian akhir. "Kemarin kami disiplin dalam bertahan. Nanti bagaimana mencetak gol," kata dia. Sementara itu Asian Football Confederation (AFC) akhirnya mengizinkan laga Pra Piala Dunia antara Indonesia melawan Qatar dilangsungkan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), meski dalam partai kandang sebelumnya AFC sempat protes adanya hujan petasan di stadion GBK. Izin AFC ini keluar menyusul surat jaminan yang disampaikan Polda Metro Jaya kepada asosiasi sepakbola tertinggi di Asia itu. Di dalam surat itu, Polda Metro Jaya menjamin laga Indonesia melawan Qatar berjalan aman tanpa ada hujan petasan. "Pengamanan sudah kami tingkatkan dan kami menjamin pada partai nanti akan lebih baik karena kami sudah evaluasi pertandingan yang lalu sehingga koordinasi dengan PSSI ditingkatkan," ujar Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Sujarno, Jumat (7/10), di Mapolda Metro Jaya. Dikatakan Sujarno, pada partai Indonesia melawan Bahrain lalu yang diwarnai insiden petasan pihaknya mengakui ada kelemahan dari segi koordinasi. Hal inilah yang dievaluasi dalam rapat antara Polda Metro Jaya dengan panitia pelaksana dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada Kamis, 6 Oktober 2011 lalu di Mapolda Metro Jaya. Kendala koordinasi ini juga diakui oleh anggota komite eksekutif PSSI, Robert Rouw. "Selama ini ditemukan kendala-kendala dari hasil evaluasi yang kami lakukan. Banyak kendala tetapi tidak pernah dikoordinasikan PSSI dan Polda," ujarnya. Menurutnya, dukungan Polda Metro Jaya menjadi kunci dalam memuluskan keluarnya izin dari AFC. "Pengamanan yang dilakukan di luar kita sudah biasa, tetapi soal mercon itu jadi masalah. Kalau tidak ada dukungan Polda Metro Jaya, pertandingan tidak akan jadi. Polda Metro Jaya sudah melayangkan surat dukungan jamin keamanan kepada AFC," ucapnya. Robert mengungkapkan bahwa kendala lain yang dihadapi PSSI dalam melaksanakan turnamen internasional adalah para pengurus baru PSSI belum memiliki lisensi pengamanan internasional. "Pengurus baru tidak tahu SOP (Standard Operating Procedure) pengamanan dan kita pun juga belum mempunyai Lisensi," akunya.
Kendala ini, lanjut Robert, akhirnya diatasi dengan mengikutkan pengurus PSSI lama yang sudah mempunyai lisensi. "Pengurus lama pemegang lisensi tersebut kita tarik menjadi adviser," ujarnya. (Syamsudin W)
suara karya online
suara karya online
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment